Metode PENUGASAN
Masalah penugasan
berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi
tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan
dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut
dapat memberikan keuntugan yang maksimal, begitu pula sebaliknya
bila menyangkut biaya. Contoh kegiatan yang termasuk masalah penugasan antara
lain yaitu: penempatan karyawan pada suatu posisi jabatan di perusahaan,
pembagian wilayah tugas salesman, pembagian tugas dalam suatu tim renang
estafet.
Pada bagian terdahulu
telah disebutkan bahwa pada masalah penugasan disyaratkan suatu penugasan
satu-satu, sehingga jumlah assigneedan assignment harus sama. Bila dalam suatu masalah
ditemui jumlah assignee dan assignment berbeda, maka perlu ditambahkan suatu
assignee/assignment dummy untuk menyamakan jumlahnya. Setelah data
terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita dapat langsung
menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya, masalah
penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah minimalisasi dan masalah
maksimalisasi.
Secara umum
langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan adalah:
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam
bentuk tabel penugasan.
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil
untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan biaya terkecil
tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan
untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang kemudian
nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris
tersebut.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki
nilai nol. Apabila masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, maka dicari
nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengurangi
semua nilai yang ada pada kolom tersebut.
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol,
maka langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah dalam
tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber
daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang
juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan
adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak
di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya
memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya
dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah
menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel
penugasan tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum
terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil, kemudian pergunakan untuk
mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk
menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang
telah berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa
karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga
tercermin dengan jumlah barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah
optimal, dan apabila belum maka perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.
Sebagai catatan, kasus penugasan
dianggap normal apabila jumlah sumber daya yang akan ditugaskan dan jumlah
pekerjaan atau tujuan adalah sama
Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh kasus berikut ini.
A.
Masalah Minimalisasi (untuk kasus normal)
Sebuah perusahaan
memiliki 4 orang karyawan yang harus menyelesaikan 4 pekerjaan yang berbeda.
Karena sifat pekerjaan dan juga ketrampilan, karakteristik dari masing masing
karyawan, maka biaya yang timbul dari berbagai alternatif penugasan dari ke-4
karyawan tersebut juga berbeda, seperti terlihat dari tabel / matrik penugasan
berikut ini:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
15
|
20
|
18
|
22
|
B
|
14
|
16
|
21
|
17
|
C
|
25
|
20
|
23
|
20
|
D
|
17
|
18
|
18
|
16
|
Catatan : Nilai-nilai dalam tabel tersebut dalam rupiah.
Dari kasus penugasan tersebut di atas,
penyelesaiannya adalah :
Langkah 1
Mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian
menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada
baris yang sama. Dengan langkah ini hasil yang diperoleh adalah :
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
0
|
5
|
3
|
7
|
B
|
0
|
2
|
7
|
3
|
C
|
5
|
0
|
3
|
0
|
D
|
1
|
2
|
2
|
0
|
Langkah 2
Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol.
Dan ternyata masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, yakni kolom 3.
Dengan demikian perlu dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk
selanjutnya digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada pada kolom
tersebut, sehingga akan menjadi:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
0
|
5
|
1
|
7
|
B
|
0
|
2
|
5
|
3
|
C
|
5
|
0
|
1
|
0
|
D
|
1
|
2
|
0
|
0
|
Sekarang setiap baris dan kolom sudah memiliki nilai nol,
maka langkah selanjutnya adalah:
Langkah 3
Langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah
dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak
sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya)
yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan
adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak
di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya
memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya
dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
Perhatikan!
Dari matrik di atas ternyata nilai nol yang ditemukan dalam
baris 1 dan 2, meskipun berbeda baris namun masih berada dalam kolom yang sama,
sehingga dapat dipastikan masalah belum optimal dan perlu dilanjutkan ke
langkah berikutnya.
Langkah 4
Karena belum optimal maka langkah selanjutnya adalah
menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel
penugasan tersebut, seperti terlihat pada tabel atau matrik berikut ini:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
0
|
5
|
1
|
7
|
B
|
0
|
2
|
5
|
3
|
C
|
5
|
0
|
1
|
0
|
D
|
1
|
2
|
0
|
0
|
Dari langkah di atas terlihat bahwa garis yang berhasil
dibuat adalah tiga, dengan menyisakan beberapa nilai yang tidak terkena garis.
Langkah 5
Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena
garis. Pilih nilai yang paling kecil (dari tabel di atas adalah nilai 1),
kemudian nilai 1 tersebut dipergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang
belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis
dua kali. Dengan langkah ini hasilnya adalah:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
0
|
4
|
0
|
6
|
B
|
0
|
1
|
4
|
2
|
C
|
6
|
0
|
1
|
0
|
D
|
2
|
2
|
0
|
0
|
Perhatikan !
Semua nilai yang tidak terkena garis nilainya akan
berkurang sebesar nilai terkecil dari nilai yang belum terkena garis
sebelumnya. Sementara itu nilai 5 dan 1 pada kolom 1 akan bertambah 1, karena
kedua nilai tersebut terkena garis dua kali.
Langkah 6
Dari hasil lagkah di atas tersebut, apakah sekarang telah
berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan,
mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan
jumlah barisnya (mulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol)? Dari tabel
atau matrik di atas ternyata telah berhasil ditemukan 4 nilai nol (sejumlah
karyawan yang akan ditugaskan), yang berada di baris dan kolom yang berbeda.
Karyawan
|
Pekerjaan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
0
|
4
|
0
|
6
|
B
|
0
|
1
|
4
|
2
|
C
|
6
|
0
|
1
|
0
|
D
|
2
|
2
|
0
|
0
|
Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kasus penugasan
tersebut telah optimal, dengan alokasi penugasan sebagai berikut :
Karyawan A ditugaskan mengerjakan pekerjaan III dengan
biaya Rp 18,-
Karyawan B ditugaskan mengerjakan pekerjaan I dengan
biaya Rp 14,-
Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan II dengan
biaya Rp 20,-
Karyawan D ditugaskan mengerjakan pekerjaan IV dengan
biaya Rp 16,-
-------+
Total
biaya Rp 68,-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan metode
Hungarian, kasus penugasan dalam perusahaan di atas dapat diselesaikan dengan
biaya optimal sebesar Rp 68,-
B. Masalah Maksimalisasi (untuk kasus normal)
Sebuah perusahaan memiliki 5 orang karyawan
yang harus menyelesaikan 5 pekerjaan yang berbeda. Karena sifat pekerjaan dan
juga ketrampilan, karakteristik dari masing-masing karyawan, produktifitas atau
keuntungan yang timbul dari berbagai alternatif penugasan dari ke-5 karyawan
tersebut juga berbeda, seperti terlihat dari tabel / matrik penugasan berikut
ini :
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
10
|
12
|
10
|
8
|
15
|
B
|
14
|
10
|
9
|
15
|
13
|
C
|
9
|
8
|
7
|
8
|
12
|
D
|
13
|
15
|
8
|
16
|
11
|
E
|
10
|
13
|
14
|
11
|
17
|
Catatan : Nilai-nilai dalam tabel tersebut dalam rupiah.
Dari kasus penugasan tersebut di atas,
penyelesaiannya adalah :
Langkah 1
Mencari produktifitas atau keuntungan terbesar untuk setiap
baris, dan kemudian nilai tersebut dikurangi dengan semua nilai produktifitas
yang ada pada baris yang sama.
Dengan langkah ini hasil yang diperoleh adalah :
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
5
|
3
|
5
|
7
|
0
|
B
|
1
|
5
|
6
|
0
|
2
|
C
|
3
|
4
|
5
|
4
|
0
|
D
|
3
|
1
|
8
|
0
|
5
|
E
|
7
|
4
|
3
|
6
|
0
|
Langkah 2
Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol.
Dan ternyata masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, yakni kolom 3.
Dengan demikian perlu dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk
selanjutnya digunakan untuk mengunrangi semua nilai yang ada pada kolom
tersebut, sehingga akan menjadi:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
4
|
2
|
2
|
7
|
0
|
B
|
0
|
4
|
3
|
0
|
2
|
C
|
2
|
3
|
2
|
4
|
0
|
D
|
2
|
0
|
5
|
0
|
5
|
E
|
6
|
3
|
0
|
6
|
0
|
Sekarang setiap baris dan kolom sudah memiliki nilai nol,
maka langkah selanjutnya adalah:
Langkah 3
Langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah
dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak
sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya)
yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan
adalah 5 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 5 buah yang terletak
di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya
memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya
dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
Perhatikan !
Dari matrik di atas ternyata nilai nol yang ditemukan dalam
baris 1 dan 3, meskipun berbeda baris namun masih berada dalam kolom yang sama,
sehingga dapat dipastikan masalah belum optimal dan perlu dilanjutkan ke
langkah berikutnya.
Langkah 4
Karena belum optimal maka langkah selanjutnya adalah
menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel
penugasan tersebut, seperti terlihat pada tabel atau matrik berikut ini:
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
4
|
2
|
2
|
7
|
0
|
B
|
0
|
4
|
3
|
0
|
2
|
C
|
2
|
3
|
2
|
4
|
0
|
D
|
2
|
0
|
5
|
0
|
5
|
E
|
6
|
3
|
0
|
6
|
0
|
Dari langkah di atas terlihat bahwa garis yang berhasil
dibuat adalah empat, dengan menyisakan beberapa nilai yang tidak terkena garis.
Langkah 5
Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena
garis. Pilih nilai yang paling kecil (dari tabel di atas adalah nilai 2), kemudian
nilai 2 tersebut dipergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum
terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua
kali. Dengan langkah ini hasilnya adalah :
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
2
|
0
|
0
|
5
|
0
|
B
|
0
|
4
|
3
|
0
|
4
|
C
|
0
|
1
|
0
|
2
|
0
|
D
|
2
|
0
|
5
|
0
|
7
|
E
|
6
|
3
|
0
|
6
|
2
|
Perhatikan !
Semua nilai yang tidak terkena garis nilainya akan
berkurang sebesar (2) atau nilai terkecil dari nilai yang belum terkena garis
sebelumnya. Sementara itu nilai 2, 5 dan 0 pada kolom 5 akan bertambah 2,
karena kedua nilai tersebut terkena garis dua kali.
Langkah 6
Dari hasil lagkah di atas tersebut, apakah sekarang telah
berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan,
mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan
jumlah barisnya (mulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol, yakni baris
ke-5)?. Dari tabel atau matrik di atas ternyata telah berhasil ditemukan 5
nilai nol (sejumlah karyawan yang akan ditugaskan), yang berada di baris dan
kolom yang berbeda.
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
2
|
0
|
0
|
5
|
0
|
B
|
0
|
4
|
3
|
0
|
4
|
C
|
0
|
1
|
0
|
2
|
0
|
D
|
2
|
0
|
5
|
0
|
7
|
E
|
6
|
3
|
0
|
6
|
2
|
Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kasus penugasan
tersebut telah optimal, dengan alokasi penugasan sebagai berikut:
Karyawan A ditugaskan mengerjakan pekerjaan II dengan biaya
Rp 12,-
Karyawan B ditugaskan mengerjakan pekerjaan I dengan biaya
Rp 14,-
Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan V dengan biaya
Rp 12,-
Karyawan D ditugaskan mengerjakan pekerjaan IV dengan biaya
Rp 16,-
Karyawan E ditugaskan
mengerjakan pekerjaan III dengan biaya
Rp 14,-
---------+
Total
biaya Rp 68,-
Namun demikian, alternatif lain dari penugasan di atas
dapat dipilih seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Karyawan
|
Pekerjaan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
A
|
2
|
0
|
0
|
5
|
0
|
B
|
0
|
4
|
3
|
0
|
4
|
C
|
0
|
1
|
0
|
2
|
0
|
D
|
2
|
0
|
5
|
0
|
7
|
E
|
6
|
3
|
0
|
6
|
2
|
Karyawan A ditugaskan mengerjakan pekerjaan V dengan biaya
Rp 15,-
Karyawan B ditugaskan mengerjakan pekerjaan IV dengan biaya
Rp 15,-
Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan I dengan biaya
Rp 9,-
Karyawan D ditugaskan mengerjakan pekerjaan II dengan biaya
Rp 15,-
Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan III dengan
biaya Rp 14,-
-------- +
Total
biaya Rp 68,-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan metode
Hungarian, kasus penugasan dalam perusahaan di atas dapat diselesaikan dengan
biaya optimal sebesar Rp 68,-
Catatan :
Dalam praktek sehari-hari, tidak semua masalah
penugasan memiliki matrix biaya atau keuntungan seperti dalam dua contoh kasus
di atas. Ada kalanya seorang karyawan misalnya, tidak dapat dialokasikan atau
ditugaskan untuk sebuah pekerjaan tertentu (karena alasan, usia, jenis kelamin,
ketrampilan yang tidak memadai, kondisi fisik, atau karena sebab lainnya).
Dengan demikian karyawan dengan keterbatasan seperti itu tidak dapat dipaksakan
mengerjakan sebuah pekerjaan yang memang tidak mungkin baginya.
Untuk mengatasi hal semacam ini, maka dalam
proses penyelesaiannya, perlu ditambahkan sebuah bilangan yang sangat besar,
dan disebut dengan bilangan M (untuk masalah minimalisasi) dan –M (untuk
masalah maximalisasi). Proses penyelesaian selanjutnya dapat dilakukan dengan
cara yang sama seperti pada kasus penugasan yang normal, hanya saja pada
keptusan optimalnya akan dihindari menugaskan karyawan pada tugas yang memiliki
bilangan M atau – M tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar