Senin, 18 April 2016

pengertian program linier

PEMOGRAMAN LINEAR

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya.
Program Linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer, social dan lain-lain.

1.1 Formulasi Model Program Linier
Masalah keputusan yang sering dihadapi analis adalah alokasi optimum sumberdaya langka. Sumberdaya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruang atau teknologi. Tugas analis adalah mencapai hasil terbaik yang mungkin dengan keterbatasan sumber daya itu. Hasil yang dinginkan mungkin ditunjukkan sebagai maksimasi dari beberapa ukuran profit, penjualan dan kesejahteraan, atau minimisasi pada biaya, waktu dan jarak.

Setelah masalah di identifikasikan, tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah formulasi model matematika yang meliputi tiga tahap seperti berikut :
  1. Tentukan variable yang tidak diketahui (Variabel keputusan) dan nyatakan dalam symbol matematika.
  2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier (bukan perkalian) dari variable keputusan.
  3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam persamaan atau pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linier dari variable keputusan yang mencerminkan keterbatasan sumberdaya masalah itu.

1.2  Masalah Maksimisasi
Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.
Contoh:
PT  LAQUNATEKSTIL memiliki  sebuah  pabrik  yang  akan memproduksi  2 jenis  produk,  yaitu  kain  sutera  dan  kain  wol.  Untuk  memproduksi  kedua produk  diperlukan  bahan  baku  benang  sutera,  bahan  baku  benang  wol  dan  tenaga  kerja. Maksimum  penyediaan  benang  sutera  adalah  60  kg  per  hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk  akan bahan baku dan  jam  tenaga kerja dapat dilihat dalam  tabel berikut:

Jenis bahan baku  dan tenaga kerja
Kg bahan baku &  Jam tenaga kerja
Maksimum penyediaan
Kain sutera
Kain wol
Benang sutera 
2
3
60 kg
Benang wol 
-
2
30 kg
Tenaga kerja 
2
1
40 jam
Kedua  jenis  produk memberikan  keuntungan  sebesar Rp  40  juta  untuk  kain sutera  dan  Rp  30  juta  untuk  kain  wol.  Masalahnya  adalah  bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.
Langkah-langkah: 
1)  Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2)  Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3)  Fungsi kendala / batasan
1.  2X1 + 3X2 ≤ 60 (benang sutera)
2.             2X2  ≤ 30 (benang wol)
3.  2X1 +  X2   ≤  40 (tenaga kerja)
4)  Membuat grafik
1.  2X1 + 3 X2 = 60
X1=0,  X2 =60/3 = 20
X2=0,  X1= 60/2 = 30
2.  2X2 ≤  30
X2=15
3.  2X1 + X2 ≤ 40
X1=0,  X2 = 40
X2=0,  X1= 40/2 = 20
Cara mendapatkan solusi optimal adalah dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A 
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2   = 60
2X1 +   X2   = 40 -
            2X=20  X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30  X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900   (optimal)
Titik D
2X2 = 30
  X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15  X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan : 
untuk  memperoleh  keuntungan  optimal,  maka  X1  =  15  dan  X2  =  10  dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.

1 .3 Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapai pada saat garis  fungsi  tujuan menyinggung daerah  fasible yang  terdekat dengan titik origin.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis   makanan yaitu  Royal  Bee  dan  Royal  Jelly.  Kedua  jenis  makanan  tersebut  mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling  sedikit diproduksi 2 unit dan Royal  Jelly  paling  sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan  jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Jenis makanan
Vitamin (unit)
Protein (unit)
Biaya per unit (ribu rupiah)
Royal Bee 
2
2
100
Royal Jelly 
1
3
80
minimum kebutuhan 
8
12


Bagaimana  menentukan  kombinasi  kedua  jenis  makanan  agar  meminimumkan biaya produksi.
Langkah – langkah:
1.  Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2.  Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3.  Fungsi kendala
1)  2X1 + X2 ≥  8    (vitamin)
2)  2X1 + 3X2 ≥ 12  (protein)
3)  X1 ≥ 2
4)  X2 ≥1
4.  Membuat grafik
1)  2X1 + X2 = 8
X1 = 0,  X2 = 8
X2 = 0,  X1 = 4
2)  2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0,  X2 = 4
X2 = 0,  X1 = 6
3)  X1 = 2
4)  X2 = 1
Solusi  optimal  tercapai  pada  titik  B  (terdekat  dengan  titik  origin),  yaitu persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 +   X2 =   8
2X1 + 3X2 = 12 -
          -2X2 = -4 รณ X2 = 2
masukkan X2 ke kendala  (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6  X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460 
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya produksi 460 ribu rupiah.

SOAL LATIHAN
1.  Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
Kendala :
1) 2X1 ≤ 8
2) 3X2 ≤ 15
3) 6X1 + 5X2 ≤ 30
     X1≥ 0 , X2 ≥  0
2.  Minimumkan Z = 5 X1 + 2X2
Kendala:  
1) 6X1 + X2 ≥  6
2) 4X1 + 3X2  ≥ 2
3) X1 + 2X2 ≥ 4 , X1 ≥ 0



Tidak ada komentar:

Posting Komentar