Sifat
Urutan dalam R
Sifat urutan menjelaskan tentang kepositifan
(positivity) dan ketaksamaan (inequalities) di antara bilangan-bilangan
real.Selanjutnya Jika R adalah himpunan semua bilangan real, maka P adalah
himpunan bilangan real positif. Sebelum membahas sifat-sifat selanjutnya,
sebaiknya kita melihat aksioma pendukung.
Aksioma
1.1.2
Ada P subset tak kosong dari R, yang disebut
himpunan bilangan real positif tegas, yang memenuhi sifat-sifat sebagai berikut
:
(a)
Jika a, b є P, maka a + b є P
(b)
Jika a, b є P, maka ab є P
(c)
Jika a є R, maka memenuhi tepat satu kondisi yaitu a є P, a = 0, -a є
P atau
dengan
kata lain a > 0, a = 0, atau a < 0
Sifat (a) disebut sifat tertutup P terhadap operasi
penjumlahan
Sifat (b) disebut sifat tertutup P terhadap operasi
perkalian
Sifat (c) disebut Sifat Trikotomi (Trichotomy Property), sebab akan membagi
R ke dalam tiga jenis elemen yang berbeda. Hal ini menjelaskan bahwa
himpunan
{ -a : a є P } dari bilangan real negatif tidak mempunyai elemen yang sama
dengan himpunan bilangan real positif. Selanjutnya R dapat dituliskan sebagai
gabungan tiga himpunan yang saling lepas, yaitu : R = P U { 0 } U { -a : a є P
}
Definisi
1.1.1
(a)
Jika a є P, ditulis a > 0. Artinya a adalah bilangan real positif
(b)
Jika a є P U { 0 }, ditulis a ≥ 0. Artinya a adalah bilangan real non
negatif
(c)
Jika –a є P, ditulis a < 0. Artinya a adalah bilangan real negatif
(d)
Jika –a P U { 0 }, ditulis a ≤ 0. Artinya a adalah bilangan real non
positif
Definisi
1.1.2
(a)
Jika a – b є P, maka ditulis a > b atau b < a
(b)
Jika a – b є P U { 0 }, maka ditulis a ≥ b atau b ≤ a
Teorema
1.1.8 Diberikan sebarang a, b, c
є R
(a)
Jika a > b dan b > c, maka a > c
(b)
Jika a > b, maka a + c > b + c
(c)
Jika a > b dan c > 0, maka ca > cb
(d)
Jika a > b dan c < 0, maka ca < cb
(e)
Jika a > 0, maka > 0
(f)
Jika a < 0, maka < 0
(g)
Jika a ≤ b dan b ≤ a, maka a = b
Bukti teorema
1.1.8
(a)
Jika a > b dan b > c, maka a > c
Diketahui
a > b, maka berdasarkan definisi a – b є P
Diketahui
b > c, maka berdasarkan definisi b – c є P
Berdasarkan
sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan, maka akan diperoleh :
a – b + b – c є P
↔ a + 0 –
c є P …………………sifat invers pada penjumlahan
↔ a – c є
P ……………………..sifat identitas pada penjumlahan
↔ a >
c …………………………definisi 1.1.2(a)
(b)
Jika a > b, maka a + c > b + c
Diketahui
a > b, maka berdasarkan definisi a – b є P
Diberikan
c є R sebarang.
Perhatikan
:
a – b + 0 є P …………………....sifat identitas pada penjumlahan
↔ a – b +
c - c є P ……………….,sifat invers pada penjumlahan
↔ a + c –
b - c є P ………………...sifat komutatif pada penjumlahan
↔ a + c –
( b + c ) є P …………...sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
↔ a + c
> b + c …………………..definisi 1.1.2(a)
(c)
Jika a > b dan c > 0, maka ca > cb
Diketahui
a > b, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka a – b є P
Diketahui
c > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka c є P
Berdasarkan
sifat tertutup P terhadap operasi perkalian, maka akan diperoleh :
c ( a – b ) є P
↔ ca - cb
є P ………………..…sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
↔ ca >
cb………………………definisi 1.1.2(a)
(d)
Jika a > b dan c < 0, maka ca > cb
Diketahui
a > b, maka berdasarkan definisi a – b є P
Diketahui
c < 0, maka berdasarkan definisi -c є P
Berdasarkan
sifat tertutup P terhadap operasi perkalian, maka akan diperoleh :
-c ( a – b ) є P
↔ -ca +
cb є P …………………sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
↔ cb – ca
є P …………..……..sifat komutatif pada penjumlahan
↔ ca <
cb………………………definisi 1.1.2(c)
(e)
Jika a > 0, maka > 0
Diketahui
a > 0, berarti a ≠ 0, berdasarkan teorema 1.1.5(a) maka
Selanjutnya
digunakan bukti tidak langsung.
Andaikan
< 0, berdasarkan teorema 1.1.8(d) maka diperoleh :
a .
< 0 . 0 ↔ 1 < 0. Hal ini tidak mungkin.
Pengandaian salah, seharusnya > 0
(f)
Jika a < 0, maka < 0
Diketahui
a < 0, berarti a ≠ 0, berdasarkan teorema 1.1.5(a) maka
Selanjutnya
digunakan bukti tidak langsung.
Andaikan
> 0, berdasarkan teorema 1.1.8(c) maka diperoleh :
0.
< a . 0 ↔ 0 < 0. Hal ini tidak mungkin.
Pengandaian salah, seharusnya < 0
(g)
Jika a ≤ b dan b ≤ a, maka a = b
Diketahui a ≤ b dan b ≤ c.
Selanjutnya
digunakan bukti tidak langsung.
Andaikan
a ≠ b, maka a – b ≠ 0, berdasarkan sifat trikotomi maka a – b є P
atau – ( a – b ) = b – a є P.
Jika a –
b є P, berdasarkan definisi maka a > b. Begitu pula jika b – a є P,
berdasarkan definisi maka b > a. Hal ini bertentangan dengan yang
telah diketahui sebelumnya. Jadi pengandaian salah. Seharusnya a = b
Teorema
1.1.9
(a)
Jika a є R dan a ≠ 0, maka a2 > 0
(b)
1 > 0
(c)
Jika n є N, maka n > 0
Bukti
teorema 1.1.9
(a)
Jika a є R dan a ≠ 0, maka a2 > 0
Diketahui
a є R dan a ≠ 0, berdasarkan sifat trikotomi maka a є P atau –a є P
§
Untuk a є P
Perhatikan :
a
. a є P …………………….. sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
a2
є P …………………………definisi pengkuadratan
a2
> 0 …………………………definisi 1.1.1
§
Untuk –a є P
Perhatikan :
(-a) .(-a) є P ………….……..sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
(
-1.a ) . ( -1.a ) є P …………teorema 1.1.1 bagian (a)
-1. -1. a. a є P ……………….sifat komutatif pada perkalian
1.
a. a є P ……………………teorema 1.1.1 bagian (c)
a
. a є P……………………….sifat identitas pada perkalian
a2
є P …………………………definisi pengkuadratan
a2
> 0 …………………………definisi 1.1.1
(b)
1 > 0
1 = 1 . 1
……………sifat idenitas pada perkalian
= 12 ………..…….definisi pengkuadratan
> 0 ……………...teorema 1.1.9 bagian (a)
(c)
Jika n є N, maka n > 0
Gunakan
induksi matematika.
Langkah 1
: Benar bahwa untuk n = 1 > 0 ( berdasarkan teorema 1.1.9
bagian (b) ), dan berdasarkan definisi 1.1.1 berarti 1 є P
Langkah 2
: Andaikan benar untuk n = k > 0, maka berdasarkan definisi
1.1.1 berarti k є P
Langkah 3
: Tunjukkan benar untuk n = k + 1
Perhatikan
:
k + 1 є P
………………sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan
k + 1
> 0 ……………...definisi 1.1.1
Jadi
terbukti bahwa untuk semua n є N berlaku n > 0
Teorema
1.1.10
Jika a, b є R dan a < b, maka a < <
b
Bukti
teorema 1.1.10
Karena a < b, maka diperoleh :
a + a < a + b ………………teorema 1.1.8 bagian
(b)
2a < a + b ………………...definisi penjumlahan
bilangan real
a < ……………………kedua ruas
dibagi oleh 2
Karena a < b, maka diperoleh :
a + b < b + b ………………teorema 1.1.8 bagian
(b)
a + b < 2b ………………...definisi penjumlahan
bilangan real
<
b ……………………kedua ruas dibagi oleh 2
Penggabungan kedua hubungan ketaksamaan akan
diperoleh :
a <
dan < b
↔ a < < b
Teorema
1.1.11
Jika a є R sedemikian sehingga 0 ≤ a < ε,
ε > 0, maka a = 0
Teorema
1.1.12 Jika ab > 0, maka berlaku
(a)
a > 0 dan b > 0, atau
(b)
a < 0 dan b < 0
Bukti
teorema 1.1.12
Diketahui ab > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a)
maka ab є P
Karena diketahui bahwa ab > 0, maka a ≠ 0 dan b
≠ 0
Karena a ≠ 0, maka berdasarkan sifat trikotomi
a > 0 atau a < 0
(a)
Untuk a > 0, berdasarkan teorema 1.1.8 bagian (e) maka
> 0 dan
Karena
> 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka є
P
Perhatikan
:
(ab) . є P ……………..sifat tertutup P
terhadap operasi perkalian
(ba) . є P ………..……..sifat komutatif pada
perkalian
b ( a . ) є P ….…………sifat asosiatif pada
perkalian
b . 1 є P …………..…….sifat invers pada
perkalian
b є P ………….....……….sifat identitas pada perkalian
b > 0 …………………….definisi 1.1.1(a)
(b)
Untuk a < 0, berdasarkan teorema 1.1.8(f) maka <
0 dan
Karena
< 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka є P
Perhatikan
:
(ab) .
є P ………......sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
(ba) .
є P ………..…...sifat komutatif pada perkalian
b ( a .
) є P ….……….sifat asosiatif pada perkalian
b . (-1)
є P …………..……..sifat invers pada perkalian
- b є P
…………...………….sifat identitas pada perkalian
b <
0 ………………………..definisi 1.1.1(c)
Teorema
1.1.13 Jika ab < 0, maka berlaku :
(a)
a > 0 dan b < 0, atau
(b)
a < 0 dan b > 0
Bukti
teorema 1.1.13
Diketahui ab < 0, berdasarkan definisi 1.1.1(c)
maka (-ab) є P
Karena diketahui bahwa ab < 0, maka a ≠ 0 dan b
≠ 0
Karena a ≠ 0, maka berdasarkan sifat
trikotomi a > 0 atau a < 0
(a)
Untuk a > 0, berdasarkan teorema 1.1.8(e) maka >
0 dan
Karena
> 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a)
maka є P
Perhatikan
:
(-ab) . є P ……………..sifat tertutup P
terhadap operasi perkalian
(-ba) . є P ………..……..sifat komutatif pada
perkalian
-b ( a . ) є P ….…………sifat asosiatif pada
perkalian
-b . 1 є P …………..…….sifat invers pada
perkalian
-b є P …………... ……….sifat identitas pada perkalian
b < 0 …………………….definisi 1.1.1
(b)
Untuk a < 0, berdasarkan teorema 1.1.8 bagian (f) maka
< 0 dan
Karena
< 0, berdasarkan definisi 1.1.1 maka є P
Perhatikan
:
(-ab) .
є P ………........sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
-1(ab) .
-1 є P
………..…...teorema 1.1.1 bagian (a)
(-1) .
(-1) (ab) . є P ………sifat komutatif pada perkalian
1 . (ab)
. є P ………………teorema 1.1.1 bagian (c)
(ab) .
є P ………………….sifat identitas pada perkalian
(ba) .
є P ………………….sifat komutatif pada perkalian
b ( a .
) є P ….…………….sifat asosiatif pada perkalian
b . (1) є
P ……………………..sifat invers pada perkalian
b є P
…………...………..…….sifat identitas pada perkalian
b >
0 ……………………...…..definisi 1.1.1(a)
Soal-soal
Latihan
1. Buktikan bahwa –(a+b) = (-a) + (-b), untuk a, b є R
Jawab :
-(a+b) = -1.(a+b) ……………………………teorema 1.1.1
(a)
= (-1.a) + (-1.b) ………….sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
=(-a) + (-b) ………………………teorema 1.1.1 (a)
2. Buktikan bahwa (-a)(-b) = ab, untuk a, b є R
Jawab :
(-a)(-b) = (-1.a)(-1.b) ……………………teorema
1.1.1(a)
= -1.(a.-1).b ……………………..sifat asosiatif pada perkalian
= -1.(-1.a).b ……………………..sifat komutatif pada perkalian
= (-1.-1)(a.b) ……………………sifat asosiatif pada perkalian
= 1.ab …………………………….teorema 1.1.1(c)
= ab ……………………………….sifat identitas pada perkalian
3. Butikan bahwa , untuk a, b є R
Jawab :
4. Buktikan bahwa jika 0 < a < b dan 0 < c
< d, maka 0 < ac < bd
Jawab :
Diketahui :
a > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka a
P
b > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka b
P
c > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka c
P
d > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka d
P
a < b, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka b – a
P
c < d, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka d – c
P
Tahap 1 :
a . c
P….……..sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
ac >
0 …………..definisi 1.1.1(a)
Tahap 2:
b . d
P….……..sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
bd >
0 …………..definisi 1.1.1(a)
Tahap 3:
(b – a).d P
…………sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
bd – ad P
……….…sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Tahap 4:
(d – c ).a P…………sifat
tertutup P terhadap operasi perkalian
da - ca
P……..…….sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Tahap 5:
(bd – ad) + (da – ca)
P …….. sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan
bd – ad + ad – ca P
………… sifat komutatif pada perkalian
-ad + bd + ad – ca P
……….. sifat komutatif pada penjumlahan
-ad + ad + bd – ca P
……….. sifat komutatif pada penjumlahan
0 + bd – ca P
……………….. sifat invers pada penjumlahan
bd – ca P …………………….
sifat elemen identitas pada penjumlahan
ac < bd
…………………………..definisi 1.1.2(a)
Sehingga gabungan
dari hasil tahap 1, 2 dan 5 diperoleh 0 < ac < bd (terbukti)
5. Buktikan bahwa jika 0 < a < b dan 0 < c
< d, maka 0 < a + c < b + d
Tahap 1 :
Diketahui :
a > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka a
P
b > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka b
P
Sehingga :
a + c P….………..sifat tertutup P terhadap
operasi perkalian
a + c > 0 …………..definisi 1.1.1(a)
Tahap 2:
Diketahui :
c > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka c
P
d > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka d
P
Sehingga :
b + d P….………...sifat tertutup P terhadap
operasi perkalian
b + d > 0 …………..definisi 1.1.1(a)
Tahap 3:
Diketahui :
a < b, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka b – a
P
c < d, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka d – c
P
Sehingga :
b – a + d – c P ……….….. sifat tertutup
P terhadap operasi penjumlahan
b + d - a – c P …………… sifat komutatif
pada penjumlahan
b + d -1.a -1.c P …………..teorema
1.1.1(a)
b + d -1(a + c) P ..……….. sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan
b + d – (a + c) P …………..teorema
1.1.1(a)
a + c < b + d P …………….definisi
1.1.2(a)
Gabungan dari hasil tahap 1, 2 dan 3 diperoleh 0
< a +c < b + d (terbukti)
6. Buktikan bahwa jika 0 < a < b dan 0 < c
< d, maka 0 < ad + bc < ac + bd
Diketahui :
a > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka a
P
b > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka b
P
c > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka c
P
d > 0, berdasarkan definisi 1.1.1(a) maka d
P
a < b, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka b – a
P
c < d, berdasarkan definisi 1.1.2(a) maka d – c
P
Tahap 1 :
d . (b –
a) P….……...sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
db - da
P …………..sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
bd - ad
P …………..sifat komutatif pada perkalian
Tahap 2:
c . (b –
a ) P….……..sifat tertutup P terhadap operasi perkalian
cb - ca
> 0 …………....sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
bc - ac
P …………..sifat komutatif pada perkalian
Berdasarkan
hasil tahap 1 dan 2, maka diperoleh :
bd – ad +
bc - ac P …………sifat tertutup P terhadap operasi
penjumlahan
ad – bc –
ac + bd P ……….…sifat komutatif pada penjumlahan
Tahap 4:
(d – c ).a P…………sifat
tertutup P terhadap operasi perkalian
da - ca
P……..…….sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Tahap 5:
(bd – ad) + (da – ca)
P …….. sifat tertutup P terhadap operasi penjumlahan
bd – ad + ad – ca P
………… sifat komutatif pada perkalian
-ad + bd + ad – ca P
……….. sifat komutatif pada penjumlahan
-ad + ad + bd – ca P
……….. sifat komutatif pada penjumlahan
0 + bd – ca P
……………….. sifat invers pada penjumlahan
bd – ca P …………………….
sifat elemen identitas pada penjumlahan
ac < bd
…………………………..definisi 1.1.2(a)
Sehingga gabungan
dari hasil tahap 1, 2 dan 5 diperoleh 0 < ac < bd (terbukti)
Ketaksamaan
Bernoulli
Jika x > -1, maka (1 + x)n
≥ 1 + nx Untuk semua n є N
Pembuktian Ketaksamaan Bernoulli
Akan dibuktikan menggunakan
Induksi Matematika
Langkah 1 : Untuk n = 1, maka :
(1 + x)1 ≥ 1 + 1 . x ↔ 1 + x ≥ 1 + x (pernyataan
benar)
Langkah 2 : Misalkan benar untuk n = k, yaitu : (1 + x)k ≥ 1 + kx
Langkah 3 : Tunjukkan benar untuk n = k + 1
(1 + x)k+1 = (1 + x)k (1 + x)
≥ (1 + kx) (1 + x) = 1 + x + kx+ kx2 = 1 + (k
+ 1)x + kx2
Karena k = n є N, maka k
> 0
Berdasarkan teorema 1.1.8 (a)
jika x є R dan x ≠ 0 maka x2 > 0
Diketahui x > -1 berarti x
≥ 0
Sehingga berlaku juga
bahwa x2 ≥ 0
Karena k > 0 dan x2 ≥
0 maka diperoleh kx2 ≥ 0
Sehingga pembuktiannya menjadi
:
(1 + x)k+1 = (1 + x)k (1 + x)
≥
(1 + kx) (1 + x) = 1 + x + kx+ kx2 = 1 + (k + 1)x + kx2
≥ 1 + (k + 1) + 0 = 1 + (k +
1) x
Yang berarti benar untuk n = k
+ 1 . Jadi terbukti Ketaksamaan
Bernoulli
Ketaksamaan Cauchy
Jika n є N dan a1,
……, an dan b1, ……, bn adalah
bilangan-bilangan real, maka
(a1 b1 +
a2 b2 …… + an bn)2 ≤ (a12
+ a22 +……+ an2) + (b12
+ b22 + ……+ bn2)
atau
Selanjutnya jika tidak semua bi = 0 maka
jika dan hanya jika terdapat s
є R sedemikian sehingga a1 = sb1 , a2 =
sb2 , … , an = sbn
Pembuktian Ketaksamaan Cauchy
Didefinisikan fungsi F : R → R
sebagai berikut :
F(t) = (a1 – tb1)2
+ (a2 – tb2)2 + ……..+ (an –
tbn)2 , t є R
Jelas bahwa F(t) ≥ 0, untuk
setiap t є R.
Selanjutnya :
F(t) = (a12
– 2ta1b1 + t2b12 ) + (a22
– 2ta2b2 + t2b22 ) +
…..+ (an2 – 2tanbn + t2bn2
)
F(t) = (a12
+ a22 +……. an2 ) – 2t (a1b1
+ a2b2 + ….+ anbn) + t2 (b12
+ b22 +……. bn2 )
Bentuk terakhir di atas
terlihat bahwa F(t) merupakan fungsi kuadrat dengan koefisien dari t2
bernilai positif, yang berarti grafiknya berupa parabola terbuka ke atas
Agar F(t) ≥ 0 maka Diskriminan
= D = b2 – 4ac ≤ 0
Selanjutnya :
Dapat ditentukan a = koefisien t2 ,
yaitu :
b = koefisien t, yaitu :
c = konstanta, yaitu :
Perhatikan
:
b2 – 4ac ≤ 0
Akibat Ketaksamaan Cauchy
Jika n є N dan a1, a2,…,an
serta b1,b2,….bn adalah bilangan-bilangan real, maka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar